.::Segenap Warga SMK Ma'arif 2 Gombong, besok hari Rabu, 22 November 2017 mengikuti Jalan Sehat Peringatan HUT PGRI di Kecamatan Gombong ::.

PT. Panasonic Indonesia mengadakan Pelatihan Kerja di SMK Madu Go

Panasonic Manufakturing Indonesia Hari ini datang ke SMK Madu Go untuk menyeleksi calon peserta Magang Kerja.

Pendaftaran Brigadir Polisi, Gratis !!!

SMK Ma’arif 2 Gombong kedatangan Anggota Polsek Gombong untuk sosialisasi Pendaftaran Brigadir Polisi RI

Antusiasme pelaksanaan UTS di SMK Madu Go

SMK Madu Go menyelenggarakan Ulangan Tengah Semester (UTS) Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015

Jurusan TKR SMK Madu Go mengadakan Kunjungan Industri ke PT. Astra Honda Motor

SMK Ma’arif 2 Gombong mengadakan kegiatan Kunjungan Industri ke PT. Astra Honda Motor (AHM).

SMK Madu Go mengadakan operasi peningkatan kedisiplinan dan kerapihan siswa

Dalam rangka menciptakan kedisiplinan dan kerapihan dalam KBM maka perlu diterapkan tata tertib sekolah.

Selasa, 08 Maret 2016

SMK Ma’arif 2 Gombong Gelar Shalat Gerhana


MadugoNews (Gombong) – Bertepatan hari libur nasional, Ratusan siswa SMK Ma’arif 2 Gombong Kabupaten Kebumen selenggarakan kegiatan shalat gerhana matahari di halaman sekolah setempat, Rabu (9/3/2016).



Momentum gerhana matahari total merupakan momen yang tepat untuk mengajak umat Islam khususnya siswa siswi SMK Ma’arif 2 Gombong untuk mengingat kebesaran Allah SWT karena kondisi bangsa saat ini tengah dilanda berbagai bencana, maraknya korupsi, hingga ketegangan yang terjadi antar umat beragama.



Pelaksanaan shalat gerhana di sekolah merupakan inisiatif pihak sekolah karena SMK Ma’arif 2 Gombong ingin mendekatkan siswanya dengan aqidah dan kembali mengingat kebesaran Allah SWT. Jika dahulu ketika terjadi gerhana matahari masyarakat melakukan tradisi dengan menabuh lesung ataupun kentongan dengan maksud terhindar dari marabahaya. Maka saat ini dengan fenomena tersebut pihak sekolah memberikan edukasi sesuai dengan tuntutan syariat agama Islam.  

Sebelum pelaksanaan shalat gerhana dimulai, pada apel pagi Selasa (8/3) atau sehari sebelumnya, Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong Ngadino, S.Kom, menerangkan tata cara shalat gerhana. Beliau menyampaikan ada tiga cara dalam melaksanakannya. Pertama, seperti shalat sunnah biasa yaitu dua raka'at. Kedua, dengan dua kali rukuk dan i'tidal setiap raka'atnya begitu juga dengan raka'at kedua tapi dengan bacaan yang agak panjang. Cara ketiga adalah sama seperti cara kedua tapi bacaan suratnya setara dengan setengah surat al baqarah begitu juga dengan rukuknya yang lama.



"Penentuan waktu dan jam terjadinya gerhana matahari total didasarkan pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan untuk wilayah Jateng dan DIY yaitu jam 7.15 disaat matahari mulia tertutup bulan, sehingga ratusan siswa dengan guru-guru dan karyawan sekolah melaksanakan shalat gerhana berjamaah," tuturnya.



Menurut beliau, melaksanakan shalat gerhana hukumnya sunnah muakad dan hal tersebut juga menjadi media pembelajaran bagi siswa untuk mengakui dan mengenalkan keagungan juga kebesaran Allah SWT.


Selain meneguhkan iman bagi siswa dan civitas sekolah, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk dari implementasi pendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh sekolah berbasis pondok pesantren dan rintisan sekolah rujukan kemendiknas tersebut.



Dalam pelaksanaan shalat gerhana tersebut, Ustadz Fauzi Mahmud bertindak sebagai Imam shalat, dengan bacaan surat yang cukup panjang yaitu surat al baqarah dan An Naba. Setelah itu dilanjutkan dengan khutbah bertemakan gerhana matahari yang disampaikan oleh Ustadz Arif Rochman, M.Pd.I.

Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan perlunya kita merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yaitu qauliyah dan kauniyah. Termasuk salah satunya adalah gerhana matahari total ini, karena semua ciptaan yang ada, tunduk dan patuh kepada Allah Swt atas perintah, termasuk matahari, bulan dan bumi.

Menurut Ustadz Arif,  penting bagi umat Islam untuk memahami peristiwa gerhana sebagai fenomena alam yang dapat dijadikan momentum meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

“Gerhana matahari dan gerhana bulan pada dasarnya  peristiwa alam biasa yang dapat dihitung kapan terjadinya dengan ilmu hisab/falak. Gerhana tidak terkait dengan peristiwa kematian atau kelahiran seseorang,” terangnya.

beliau mengatakan peristiwa ini semestinya dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Itu adalah suatu tanda dari banyak tanda kebesaran-Nya dan betapa manusia sangat kecil dan lemah di hadapan-Nya.

“….shalat gerhana secara berjamaah, dzikir dan membaca kalimat thayyibah pada hari ini merupakan salah satu wujud pendekatan diri kepada Allah SWT. Sekaligus mengambil hikmah dengan mengamati dan mempelajari fenomena peristiwa gerhana matahari yang terjadi bagi orang-orang yang berakal,” papar Ustadz alumni Pasca Sarjana UNSIQ Wonosobo itu.

Sementara itu Waka Kesiswaan SMK Ma’arif 2 Gombong, Dra. Robingatun mengatakan kegiatan shalat gerhana berjamaah tersebut mendapat sambutan positif dari siswa-siswi SMK Ma’arif 2 Gombong, bahkan banyak siswa yang belajar tentang cara melaksanakan shalat gerhana.

Guru yang mengampu mata pelajaran PAI itu, memberikan bimbingan langsung kepada siswa yang belum mengetahui cara shalat gerhana dan mereka sangat antusias sekali, “…karena belum tentu kejadian fenomena alam ini akan mereka jumpai kembali. Fenomena alam yang terjadi beberapa puluh tahun sekali ini terkahir kali terjadi di Indonesia tahun 1983”. imbuhnya

Pihak sekolah, lanjut dia, juga mengajak kepada warga sekitar sekolah bahwa SMK Ma’arif 2 Gombong akan menggelar shalat gerhana matahari total dan masyarakat dipersilakan mengikuti shalat gerhana di sekolahnya.

Kegiatan berakhir lebih kurang pukul 08:30 Wib dengan musofakhah atau bersalam-salaman yang menunjukkan semakin mempererat ukhuwah islamiyah diantara siswa, guru, karyawan dan seluruh keluarga besar SMK Ma’arif 2 Gombong. (SaifudinMDG)